Minggu, 28 Januari 2024

Beberapa Kesalahpahaman Awam Tentang Atheis

 

 


Apa itu Atheis? Atheis diambil dari kata yunani Atheos, yang berarti Tidak bertuhan. Secara bahasa Atheis adalah A = - (tidak) dan Theis/Theos = Tuhan.

Atheisme sendiri secara general adalah sebuah pandangan filosofis yang tidak mempercayai keberadaan tuhan ataupun dewa dewi.

Lebih lanjut, atheisme juga tidak mempercayai kehadiran supranatural dan segala hal dengan intervensi kegaiban.


Pernahkah anda berfikir, bahwa tempat dimana anda dilahirkan kemungkinan anda akan beragama sama dengan lingkungan anda.?
Atau pernahkah anda berfikir bahwa, jika anda tidak dilahirkan dari orang tua anda yang sekarang apakah anda tetap beragama seperti yang anda anut sekarang?
Ya faktanya sekitar 90% manusia lahir dan dibesarkan dari lingkungan yang memeluk agama sama dengan yang dipeluk saat dewasa.

Jika anda lahir dari orang tua suku pedalaman papua dan tinggal disana, saya yakin anda akan 100% mengikuti kepercayaan leluhur atau adat istiadat anda.
Jika anda lahir dari orang tua mesir kuno dan hidup sezaman dengan firaun pertama, saya yakin anda akan 100% mengikuti kepercayaan mesir kuno atau bahkan percaya bahwa firaun adalah tuhan.
Begitupun jika anda lahir di India, Arab saudi, China, Italia, atau mungkin terlahir di lingkungan suku maori yang terpencil.

Suka atau tidak, sejatinya, Kita semua terlahir sebagai Atheis, Hingga lingkungan mendoktrin kita tentang tuhan dan agama.

Berdasarkan pengalaman saya, banyak orang orang atheis yang masih menyembunyikan identitas mereka. Maksudnya adalah mereka tetap berpura pura bertuhan/beragama agar bisa diterima di lingkungan.

Hal ini karena masyarakat indonesia masih memandang negatif Atheis. Bahkan lebih jauh pandangan negatif ini sampai menimbulkan tindakan persekusi. Negara kita indonesia memang negara majemuk, negara multi etnis, negara dengan macam macam agama dan kepercayaan. Tapi, seringkali justru perbedaan ini lah yang membuat kita pecah.

Doktrin bahwa ateis adalah jahat, sesat, tidak bermoral, pendukung komunis dll sudah melekat kuat. Maka dari itu, saya ingin membantu meluruskan pandangan keliru diatas.


Atheis itu agama/kepercayaan:


Kenapa saya menempatkan poin ini di yang paling pertama? Sebab poin ini merupakan poin yang banyak orang salah kaprah.
Saya pernah bertanya pada seseorang, "Ateis itu apa sih?" And you know what?? Mereka bilang "Atheis itu agama yang ga percaya tuhan".
Entah mereka belajar darimana atau dapat penyataan seperti ini dari mana. Bagaimana bisa ateis disebut sebagai agama yang gak percaya tuhan. Berdasarkan definisi masing masing aja, udah jelas terlihat errornya.

Apa yang disembah oleh atheis?


Naah poin ini juga berkaitan dengan yang pertama, sebab masih banyak orang yang menganggap bahwa atheis itu menyembah sesuatu. Sebenarnya, ini merupakan pertanyaan salah. Sebab sudah tidak sesuai definisi subjek nya. Jika atheis menyembah lalu bagaimana dengan theis yg tidak menyembah tuhan lain nya? dan kenapa harus memaksakan bahwa setiap manusia pasti menyembah? Hanya karna kamu menyembah sesuatu, kamu gak bisa memaksakan orang lain untuk harus menyembah sesuatu bahkan mereka yang memilih untuk tidak menyembah sama sekali.

Atheis tidak sesuai dengan pancasila

Nah masih banyak yang gagal paham soal pancasila terlebih sila pertama yg berbunyi, "Ketuhanan yang maha esa". Seharusnya, pahami dahulu bagaimana perumusan pancasila ini. Sejarah awalnya bagaimana, dan konteks ketuhanan yg dimaksud itu apa. Lalu arti ESA dalam kalimat tersebut itu maksudnya apa.
Singkatnya, esa dalam pancasila sila pertama bukan lah merujuk pada definisi bilangan yang berarti 1. Melainkan Esa adalah sifat tuhan dengan segala Maha nya. Esa berasal dari bahasa sansekerta yaitu estad atau isa yang berarti mutlak dan maha kuasa yg menunjukkan sifat bukan jumlah / bilangan, nah kalau jumlah itu ika atau eka seperti pada bhinneka tunggal ika yang artinya satu atau tunggal. Definisi Esa sebagai bilangan 1 ini adalah kbbi terbitan pemerintahan Orde Baru.

Padahal, definisi kata Esa dalam pancasila mengambil dari bahasa sansekerta bukan dari kbbi. Jika yang dimaksud tuhan dengan bilangan maksudnya 1 tuhan, maka seharusnya yang dipakai adalah Eka bukannya Esa.

Komunis itu Ateis


Entahlah siapa yang memulai propoganda menyudutkan seperti ini. Masyarakat indonesia ketika berbicara tentang komunis atau Pki selalu disangkutpautkan dengan atheis. Padahal secara definitif saja sudah berbeda.

Silahkan dilihat kembali definisi atheis diatas, Atheis adalah ketidakpercayaan terhadap keberadaan tuhan dan intervensi gaib lainnya.
Sedangkan komunisme singkatnya adalah sistem ideologi politik. Maka dari itu, atheis dan komunis adalah 2 hal yang berbeda.

Jika hanya berdasarkan pemimpin komunis yang atheis macam Stalin maka sudah pasti salah. sebab banyak tokoh komunisme yang justru taat beragama. Bahkan di indonesia sendiri, tokoh komunisme kebanyakan (hampir semuanya) adalah orang beragama.

Lalu tidak semua atheis mendukung ideologi komunisme. banyak juga yang justru membenci komunisme tentunya dengan berbagai alasan masing masing.

Atheis itu tidak bermoral:


Bicara moral, menarik memang karena sebagian orang masih berasumsi bahwa moral dibentuk / diajarkan oleh agama. Kenyataan nya, Landasan moral dapat berasal dari mana saja. Tidak perlu agama untuk sekedar mengetahui bahwa membunuh dan merampok itu tidak baik. Moral manusia ini berkaitan dengan hubungan sesama manusia. Dan pada akhirnya manusia berpegang pada prinsip humanisme.

Dalam konteks humanisme ada istilah golden rule yang kurang lebih berbunyi : “Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan.
Kalau ini diberlakukan dan bisa dipahami, saya yakin tidak akan ada pembunuhan, perampokan, bahkan bom bunuh diri yang melukai banyak orang.

Jadi saya rasa, tidak perlu agama dan tuhan untuk tahu apa arti moral.  

 

Atheis itu orang jahat,tidak percaya dosa dan bebas melakukan apapun 

Jika kejahatan di identikan dengan atheis, maka itu sebuah kesalahan besar. Banyak juga orang beragama yang melakukan kejahatan. Beberapa bahkan melakukan kejahatan atas nama tuhan. Demi membela apa yang dirasa benar berdasarkan kepercayaannya. Nah saya belum pernah dengar seorang atheis melakukan tindakan kejahatan atas dasar posisi ketidakpercayaan nya terhadap tuhan sebagai alasan untuk berbuat jahat. Bahkan lebih jauh, tidak ada Atheis yang menyatakan perang demi membela atheis lainnya.emoticon-Malu (S)

Dan untuk pernyataan bebas melakukan apapun, saya rasa semua sepakat bahwa sesungguhnya manusia terikat dengan hukum adat istiadat juga hukum negara. Walaupun saya atheis, bukan berarti saya bebas membunuh, korupsi, merampok hanya karena saya tidak percaya dosa dan neraka. Tapi alasan terkuat karena saya memang tidak ingin melakukannya terlebih dengan Golden rule diatas lalu juga dengan adanya hukum adat istiadat dan negara.

So, pantaskah sebuah kejahatan di identikan dengan posisi personal kepercayaan terhadap tuhan? Silahkan renungi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar