Pendidikan
di semua Negara saat ini tengah memasuki era revolusi industry 4.0 atau
era abad 21. Revolusi industry 4.0 yaitu era dimana dimana dunia
industry digital telah menjadi suatu paradigm dan acuan dalam tatanan
kehidupan masa kini. Era revolusi industry bisa menjadi salah satu
pemantik bagi peningkatan kualitas pendidikan dinegara manapun tak
terkecuali Negara Indonesia. Pada abad ke 21 ini teknologi komunikasi
dan informasi adalah salah satu aspek yang tidak dapat dihindari oleh
manusia. Teknologi komunikasi dan informasi sangat berpengaruh bagi
kehidupan dari segala aspek kehidupan manusia baik dari segi ekonomi,
komunikasi sosial, politik bahkan sampai pada dunia pendidikan.
Pengaplikasian
teknologi informasi dan komunikasi ke dalam pendidikan
dan proses pembelajaran yakni sebagai salah satu bentuk inovasi dalam
dunia pendidikan. Inovasi dilakukan bertujuan untuk mengimbangi dan
mengikuti perkembangan zaman di era revolusi industry 4.0(Gazali & Pransisca, 2021). Teknologi informasi dan komunikasi pastinya tidak lepas dari literasi. Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 atau era disrupsi diperlukan “literasi baru” selain literasi lama. Satuan
Pendidikan menghadapi revolusi industry 4.0 sebagai tantangan
dan peluang karena harus menyesuaikan dengan berbagai perubahan , agar
siap dan mampu melayani peserta didik yang dijuluki generasi
milenial baik dari segi pedagogi, digital skills, literasi
dasar, literasi teknologi, penguatan Pendidikan karakter dan kecakapan
hidup yang harus dimiliki.
Implementasi Literasi Data, Teknologi dan Manusia di Sekolah Dasar
Usia sekolah dasar merupakan usia yang masih mudah untuk merekam pembelajaran ataupun mencerna apa yang dilihat dan dipelajari. Dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat, tentunya hal tersebut baik
secara langsung maupun tidak langsung akan menjadi tantangan tersendiri
bagi para siswa. Kemampuan literasi membaca sangatlah dibutuhkan para
siswa seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi di masa
sekarang ini. Perkembangan teknologi informasi di era digitalisasi ini
sangat membantu para siswa untuk lebih mudah membaca dan dengan banyak
membaca teknologi dapat dijadikan siswa maupun masyarakat sebagai sumber
informasi.
Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk memaksimalkan implementasi literasi di sekolah dasar yaitu mengintegrasikan literasi dengan kurikulum pembelajaran melalui program Gerakan Literasi Sekolah (GLS).Gerakan
Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut adalah sebuah upaya
untuk menumbuhkan budi pekerti anak.
Salah
satu cara menaikkan indeks literasi suatu bangsa adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang membiasakan anak-anak Indonesia punya
kebiasaan membaca dan menulis dan sebagai suatu gerakan kebangsaan,
pembiasaan ini haruslah dimulai dari jenjang Sekolah Dasar.Pembiasaan literasi bisanya dilakukan 15 menit sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Membaca
juga tidak hanya menggunakan buku namun dapat memanfaatkan teknologi
internet atau teknologi informasi untuk lebih mendapat banyak informasi.
Melalui
pembiasaan membaca buku-buku naratif dan meringkas (kembali) narasi
bacaannya, anak sekolah dasar dan anak-anak seusia sekolah dasar akan mendapat informasi dari apa yang mereka baca. (Sdit et al., 2021).
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwaliterasi
data teknologi dan manusia sangat penting di era revolusi industry 4.0.
Revolusi industry 4.0 yaitu era dimana dimana dunia industry digital
telah menjadi suatu paradigma dan acuan dalam tatanan kehidupan masa
kini. Era revolusi industry bisa menjadi salah satu pemantik bagi
peningkatan kualitas pendidikan dinegara manapun tak terkecuali Negara
Indonesia.
Pengimplementasian literasi di sekolah dasar yaitu dengan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Cara untuk menaikkan indeks literasi bangsa yaitu dengan melakukan
pembiasaan membaca. Pembiasaan literasi dilakukan 15 menit sebelum
memulai kegiatan pembelajaran. Membaca
juga tidak hanya menggunakan buku namun dapat memanfaatkan teknologi
internet atau teknologi informasi untuk lebih mendapat banyak informasi.
Pemanfaatan teknologi secara baik, akan membawa dampak yang baik pula
untuk masyarakat maupun siswa-siswi Sekolah Dasar.
Referensi
Gazali, M., & Pransisca, M. A. (2021). Dan Komunikasi Bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah Dalam. 2(1), 72–79.
Sdit, D., Yaqin, N., Susanti, D. I., & Prameswari, J. Y. (2021). Prosiding Seminar Nasional Sains Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah ( GLS ). 2(1), 264–273.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar